Jurnal Kompetensi Ilmu Sosial
http://jurnal.lptnu-sidoarjo.or.id/index.php/jkis
<table> <tbody> <tr> <td valign="top"><img src="https://jurnal.lptnu-sidoarjo.or.id/public/site/images/admin/cover-edited.jpg" alt="" width="904" height="1280" /></td> <td valign="top"> <p><strong>Jurnal Kompetensi Ilmu Sosial</strong> merupakan wadah publikasi ilmiah dibidang ilmu sosial.<br /><strong>Jurnal Kompetensi Ilmu Sosial </strong>menerima menerbitkan artikel penelitian dengan ruang lingkup sebagai berikut :<br />- Manajemen dan Bisnis<br />- Manajemen Sumberdaya Manusia, <br />- Perilaku Organisasi ,<br />- Manajemen Pemasaran,<br />- Hukum<br /><strong>Jurnal Kompetensi Ilmu Sosial, </strong>terbit dua kali dalam satu tahun yaitu pada bulan Februari dan Agustus.</p> <p><strong>EISSN : 3030-9778</strong></p> </td> </tr> </tbody> </table> <p> </p>LPTNU Sidoarjoen-USJurnal Kompetensi Ilmu Sosial3030-9778Pengaruh Pendidikan, Kesehatan, dan Pengangguran terhadap IPM di Indonesia Periode 2021 - 2023
http://jurnal.lptnu-sidoarjo.or.id/index.php/jkis/article/view/57
<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pendidikan, kesehatan, dan pengangguran terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia. Menggunakan pendekatan kuantitatif dengan data sekunder dari Badan Pusat Statistik (BPS) selama periode 2021 hingga 2023, penelitian ini melibatkan seluruh kabupaten dan kota di Indonesia sebagai subjek. Variabel yang diteliti mencakup rata-rata tahun sekolah sebagai indikator pendidikan, jumlah fasilitas kesehatan sebagai indikator kesehatan, dan tingkat pengangguran sebagai indikator ekonomi. Analisis dilakukan menggunakan regresi linier berganda untuk menguji hubungan antar variabel.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga faktor berpengaruh signifikan terhadap IPM. Pendidikan memiliki dampak positif yang kuat terhadap peningkatan IPM, diikuti oleh kesehatan yang juga menunjukkan kontribusi penting. Sementara itu, pengangguran berperan negatif dalam mempengaruhi IPM, di mana tingkat pengangguran yang lebih rendah berkontribusi pada kualitas hidup yang lebih baik. Temuan ini menegaskan pentingnya kebijakan yang terintegrasi dalam meningkatkan akses pendidikan dan layanan kesehatan serta menciptakan lapangan kerja untuk mempercepat peningkatan IPM secara merata di seluruh Indonesia. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi perumusan kebijakan yang lebih efektif dalam pembangunan manusia.</p>Amrun RosyidElok DamayantiSarmilahST RohaniSyalwa ShabilaElok DamayantiI G A Aju Nitya DharmaniAriyaniPutri Zanufa SariNila SariRr Prastoeti
Copyright (c) 2025 Amrun Rosyid, Elok Damayanti, Sarmilah, ST Rohani, Syalwa Shabila, Elok Damayanti, I G A Aju Nitya Dharmani, Ariyani, Putri Zanufa Sari, Nila Sari, Rr Prastoeti
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2025-02-042025-02-043211310.29138/jkis.v3i2.57Kesejahteraan Warga Jawa Timur Ketika Covid (2021) Dan Setelah Covid (2023) Dilihat Dari Tingkat Pengangguran
http://jurnal.lptnu-sidoarjo.or.id/index.php/jkis/article/view/58
<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesejahteraan warga Jawa Timur selama pandemi Covid-19 pada tahun 2021 dan setelah pandemi pada tahun 2023, dengan fokus pada dinamika tingkat pengangguran sebagai indikator kesejahteraan. Pandemi Covid-19 telah menyebabkan dampak signifikan terhadap perekonomian dan ketenagakerjaan di Indonesia, terutama di Jawa Timur, yang merupakan salah satu provinsi dengan populasi terbesar. Selama tahun 2021, banyak sektor, termasuk manufaktur dan pariwisata, mengalami penurunan produktivitas yang signifikan, mengakibatkan peningkatan angka pengangguran. Di sisi lain, pada tahun 2023, meskipun terjadi pemulihan ekonomi dengan pembukaan kembali lapangan kerja, tantangan baru muncul dalam bentuk perubahan pola kerja dan kebutuhan keterampilan digital.Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis data sekunder dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur. Dengan membandingkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada kedua periode tersebut, hasil menunjukkan bahwa rata-rata TPT menurun dari 5,526% pada tahun 2021 menjadi 4,689% pada tahun 2023. Uji statistik menggunakan paired sample t-test menunjukkan perbedaan signifikan antara kedua tahun tersebut (p-value < 0,05). Temuan ini mengindikasikan bahwa meskipun terdapat perbaikan dalam tingkat pengangguran pascapandemi, dampak jangka panjang pandemi masih terasa.Penelitian ini memberikan kontribusi penting terhadap pemahaman tentang dampak pandemi terhadap kesejahteraan masyarakat di tingkat regional serta rekomendasi kebijakan untuk mendukung stabilitas ekonomi di masa depan.</p>Chusnul Chotimatuz ZahroAmrun RosyidCita Sophia AsaEmiliya Rahma WatiIbnu Fajarudin
Copyright (c) 2025 Chusnul Chotimatuz Zahro, Amrun Rosyid, Cita Sophia Asa, Emiliya Rahma Wati, Ibnu Fajarudin
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2025-02-052025-02-053210.29138/jkis.v3i2.58